Home > Tanaman Obat > Ginseng Jawa / Som Jawa

 
 
 
 
 
 
 
 

Ginseng Jawa / Som Jawa

(Talinum paniculatum (jacq.) Gaertn.) 

Sinonim :
T. crassifolium Willd.. T. patens (L.) Willd.. Portulaca patens L.
 
Familia :
Portulacaceae

Uraian :
Som jawa ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat, kadang ditemukan tumbuh liar.
Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis. Akarnya berdaging tebal, biasa digunakan sebagai pengganti kolesom. DI Jawa tumbuh pada ketinggian 5 - 1.250 m dpl. Terna tahunan, tegak, tinggi 30 - 60 cm, batang bercabang di bagian bawah dan pangkalnya mengeras. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai pendek, bundar telur sungsang, tepi rata, ujung dan pangkal runcing, panjang 3 - 10 cm, lebar 1,5 - 5 cm. Perbungaan majemuk dalam malai di ujung tangkai, berbentuk anak payung menggarpu yang mekar di sore hari, warnanya merah ungu. Buahnya buah kotak, diameter 3 mm, bijinya kecil, hitatn, bulat gepeng.

Daun berdaging berwarna hijau terang atau agak keputihan; batang bulat sukulen dan berdiri tegak, sedangkan pangkalnya agak mengeras.

Tingginya dapat mencapai 40-60 cm. Daunnya tunggal, tunas-tunas cabang akan muncul pada ketiak daun, kedudukan daun berhadapan atau bersilangan, bertangkai pendek, bulat telur sungsang, tepi daun rata dengan tulang daun menyirip, ujung dan pangkal runcing, panjangnya 3-10 cm, dan lebar 1,5-5 cm. Permukaan daun lembut dan licin, agak berdaging. Permukaan bagian atas berwarna hijau terang, licin dan gundul, sedang permukaan bagian bawah hijau muda. Perbungaannya majemuk dalam mulai di ujung tangkai, berbentuk anak payung menggarpu yang mekar pada sore hari. Bunganya kecil dengan daun mahkota merah ungu berjumlah 5 helai dan berbentuk oval atau bulat telur terbalik yang panjangnya 3-4 mm.

Daun kelopak berjumlah dua helai lepas, ungu, bulat telur, dan panjang sekitar 2 mm. Bakal buah superior, berwarna merah kecoklatan, dan membundar dengan dinding dalam terdapat tiga ruang. Buahnya berbentuk bola atau agak kotak berwarna merah kecoklatan, berdiameter 3mm. Bijinya kecil berukuran 0,7-1 mm, berwarna hitam mengkilap, dan agak membundar pipih atau gepeng. Akar / rimpang berwarna abu-abu.

Ginseng jawa atau som jawa merupakan salah satu jenis tanaman yang dikelompokkan kedalam kelompok ginseng yang diyakini bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas tubuh dan daya seksual (afrodisiak). Berdasarkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa ginseng jawa mengandung senyawa turunan saponin, alkaloid, tannin, dan senyawa-senyawa lain yang secara fisiologis dapat melancarkan sirkulasi atau peredaran darah pada system saraf pusat atau sirkulasi darah tepi. Obat tradisional jenis afrodisiak seperti ginseng jawa juga digunakan untuk meningkatkan stamina.
Akar atau umbi ginseng jawa mengandung  zat-zat penting seperti saponin dan flavonoid yang bersifat manis dan netral serta berkhasiat menguatkan paru-paru, tonikum, da afrodisiak. Sementara daunnya, selain mengandung saponin dan flavonoid, juga mengandung steroid dan minyak asiri yang brkhasiat meningkatkan nafsu makan (stomakik).

Saponin mempunyai efek antiradang, sedangkan flavonoid dapat mengurangi pembengkakan, bakterisidal, antivirus, dan antihistamin. Sementara itu, tannin berefek mendinginkan.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Gelang porslen. NAMA ASING Turen shen (C), vergeet-mij-wel (B), tho cao ly sam, tho nhan sam (V), panicled fameflower root (I).

NAMA SIMPLISIA Talini paniculati Radix (akar som jawa).

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Akar, daun. Akar setelah dicuci lalu dikukus, baru dikeringkan untuk penyimpanan.

INDIKASI

Akar berkhasiat mengatasi:
    kondisi badan lemah
    banyak berkeringat
    pusing
    lemah syahwat
    batuk
    TB paru
    paru-paru lemah
    nyeri lambung
    diare
    ngompol (enuresis)
    datang haid tidak teratur
    keputihan
    air susu ibu (ASI) sedikit.

Daun berkhasiat untuk:
    melancarkan pengeluaran ASI
    bisul
    kurang nafsu makan

CARA PEMAKAIAN
Akar som jawa yang telah dikeringkan sebanyak 30 - 60 g direbus, minum.
Untuk pemakaian luar, daun som jawa segar dicuci lalu dipipis.
Tempelkan pada bagian tubuh yang sakit.

CONTOH PEMAKAIAN

1.    Lemah syahwat
    Akar ginseng jawa sebanyak 50 g diiris tipis-tipis. Seduh dengan ¾ cangkir air panas: Tambahkan sedikit brem, minum selagi hangat.
    15 gr akar segar dicuci bersih, dipotong kecil-kecil, lalu direbus dalam 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas (selama 30 menit). Setelah itu, disaring dan didinginkan. Ramuan diminum 2 kali sehari, pagi dan malam hari menjelang tidur.

2.    ASI sedikit, kurang nafsu makan
Daun ginseng jawa segar secukupnya ditumis, dimakan 2~3 kali sehari.

3.    Bisul
Sejumput daun ginseng jawa segar dicuci. Tambahkan gula merah secukupnya lalu digiling halus. Tempelkan pada bisul, lalu dibalut. Lakukan 2 kali sehari.

4.    Beri-beri
3~5 gr akar ginseng jawa dicuci bersih, lalu direbus dengan 1 gelas air hingga mendidih, Air rebusan diminum 1 kali sehari.

Catatan
Akar segar sebelum dipakai untuk pengobatan atau dikeringkan untuk penyimpanan, harus dikukus (diuapkan) terlebih dahulu. Pemakaian akar segar secara langsung bisa menyebabkan diare.

Komposisi :
mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.

 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
www.herbaltama.com

2