Home > Tanaman Obat > Bawang Dayak

 
 
 
 
 
 
 
 

Bawang Dayak


(Eleutherine americana)    

Sinonim :

(Eleutherine palmifolia Merr)


Bawang Dayak | Bawang Sabrang | Bawang Tiwai | Bawang Berlian

Familia :

Bawang dayak secara umum dikenal di Indonesia dengan nama bawang kapal  dan bawang merah hutan pada Buletin Flora Malesiana. Selain nama umum tumbuhan bawang dayak juga memiliki beberapa nama daerah yaitu bawang dayak (Palangkaraya, Samarinda); bawang hantu/kambe (Dayak); bawang sabrang, babawangan beureum, bawang siyem (Sunda); brambang sabrang, luluwan sapi, teki sabrang (Jawa); bawang sayup (Melayu) dan bawang lubak (Punan Lisum).


Morfologi Tanaman
Tanaman ini mempunyai banyak jenis dengan bentuk dan jenis yang beragam seperti bawang merah, bawang putih dan berbagai jenis bawang lainnya. Ciri spesifik tanaman ini adalah umbi tanaman berwarna merah menyala dengan permukaan yang sangat licin. Letak daun berpasangan dengan komposisi daun bersirip ganda. Tipe pertulangan daun sejajar dengan tepi daun licin dan bentuk daun berbentuk pita berbentuk garis. Selain digunakan sebagai tanaman obat tanaman ini juga dapat digunakan sebagai tanaman hias karena bunganya indah dengan warna putih yang memikat.

Tumbuhan ini berupa terna menahun yang merumpun sangat kuat, akhirnya merupakan rumpun-rumpun besar. Tingginya hanya mencapai 26 hingga 50 cm. Batangnya tumbuh tegak atau merunduk, berumbi yang berbentuk kerucut dan warnanya merah. Daunnya ada dua macam, yaitu yang sempurna berbentuk pita dengan ujungnya runcing, sedang daun-daun lainnya berbentuk menyerupai batang. Bunganya berupa bunga tunggal, warnanya putih, terdapat pada ketiak-ketiak daun atas, dalam rumpun-rumpun bunga yang terdiri dari 4 sampai 10 bunga. Bunganya mekar menjelang sore, jam 5 sampai jam 7 sore dan kemudian menutup kembali. Buah kotaknya berbentuk jorong dengan bagian ujungnya berlekuk. Bila masak merekah menjadi 3 rongga yang berisi banyak biji. Bentuk bijinya bundar telur atau hampir bujur sangkar. Umbinya mirip bawang merah tetapi sama sekali tidak berbau.

Kandungan Kimia
Tanaman bawang dayak memiliki kandungan fitokimia antara lain alkaloid, glikosida, flavanoid, fenolik, steroid dan zat tannin yang merupakan sumber biofarmaka potensial untuk dikembangkan sebagai tanaman obat modern dalam kehidupan manusia. Alkaloid merupakan bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari heterosiklik. Bahkan senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida dan saponin memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah yang sangat bermanfaat untuk pengobatan diabetes melitus, bahkan alkaloid yang ada dapat berfungsi sebagai anti mikroba. Sedangkan kandungan tanin yang ada dapat digunakan sebagai obat sakit perut.

Penggunaan Tradisional dan Efek Farmakologi
Secara empiris bawang dayak sudah dipergunakan masyarakat local sebagai obat berbagai jenis penyakit seperti kanker payudara, obat penurun darah tinggi (Hipertensi), penyakit kencing manis (diabetes melitus), menurunkan kolesterol, obat bisul, kanker usus dan mencegah stroke. Penggunaan bawang dayak dapat dipergunakan dalam bentuk segar, simplisia, manisan dan dalam bentuk bubuk (powder). Potensi bawang dayak sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan penggunaanya sebagai bahan obat modern.

Air rebusan atau perasan umbinya diketahui mempunyai macam-macam khasiat. Umbi-umbi dibawah tanah yang berbentuk bulat telur memanjang dan berwarna merah itu digunakan sebagai diureticum (peluruh kemih), purgans (pencahar) dan peluruh muntah. Umbinya yang dipanggang atau air rebusan yang dipakai sebagai obat terhadap penyakit kuning dan penyakit kelamin. Umbi yang ditumbuk beserta adas pulasari, digunakan sebagai obat terhadap mencret darah, air rebusannya sebagai obat dalam. Daun-daunnya yang digerus dengan dibubuhi ramuan-ramuan lain diminumkan kepada wanita nifas. Umbi (tunggal) untuk menyembuhkan disentri. Sup yang dibuat dengan mendidihkan umbi merah dengan ayam dapat digunakan untuk meningkatkan sel darah merah. Umbi dididihkan dengan air dan digunakan untuk mandi/rendaman bayi baru lahir dengan penyakit kuning.

Sebagai obat kanker dengan cara mengeringkan umbi dan mengunyahnya. Sedangkan khasiat paduan bawang dayak dan jahe merah, berkhasiat untuk meningkatkan stamina/vitalitas, memperkuat daya tahan sperma. Mengobati sakit pinggang, melancarkan air seni serta mengatasi bronchitis dan batuk. Jika dicampur dengan sadaguri dan kencur, khasiat bawang dayak ini bisa mengobati radang usus, maag, sembelit, hepatitis dan limpa. Bahkan bawang dayak ini jika diramu dengan jati belanda dan temu giring berkhasiat untuk menurunkan berat badan atau melangsingkan badan (obesitas) serta menurunkan kadar lemak. Untuk kaum perempuan, bawang ini juga bisa bermanfaat sebagai sari rapet jika dicampur dengan cabe jawa. Juga berkhasiat mengatasi gangguan nifas, membersihkan rahim, merapatkan vagina, mengencangkan perut dan mengurangi lemak dan sebagainya. Herbal bawang dayak yang beredar khususnya di Samarinda telah mendapat izin edar dari balai POM Jakarta.

Bawang Dayak dikombinasi dengan tanaman herbal lain terbukti mampu mengatasi berbagai penyakit antara lain keluhan prostat, kanker kista, payudara/rahim, gangguan haid, asam urat, nyeri otot & sendi (arthritis), nyeri pinggang, dispepsia (nyeri, mual,kembung), radang usus, maag, gastritis, gangguan lever dan hepatitis , gangguan kemih (tidak lancar, nyeri/anyang-anyang, berdarah), diabetes, hipertensi, obesitas (kegemukan), gangguan seksual (lemah syahwat, ejakulasi dini, kurang gairah), ashma/bronkhitis, sinusitis, tonsilitis, gondok, pengapuran, menghambat proses penuaan dan peremajaan sel-sel dan metabolisme dalam tubuh, meningkatkan stamina dan vitalitas (olah raga/bekerja), daya tahan tubuh, serta berkhasiat sebagai anti infeksi, anti bakteri, anti bakteri, anti radang serta membersihkan darah.

sumber: jamu.biologi.ub.ac.id

Manfaat Bawang Dayak
Tanaman ini banyak dimanfaatkan bukan sebagai bumbu masakan, melainkan sebagai obat. Kandungan senyawa yang dimilikinya, seperti polifenol, flavonoid, tannin, glikosida, alkaloid, saponin, tri terpenoid, steroid, dan fenolik, sering dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan obat.

Industri dan perdagangan obat di seluruh Indonesia tidak henti-hentinya memproduksi dan memasarkan obat dan suplemen yang berasal dari bawang sabrang.

Penyakit yang Dapat Diobati Penyakit-penyakit yang dapat dibantu penyembuhannya menggunakan bawang hasil pertanian di daerah Kalimantan ini adalah sebagai berikut.

    Obat peluruh kemih
    Obat muntah
    Pencahar
    Obat penyakit kuning dan kelamin
    Semua penyakit kronis dan yg berhubungan dengan Darah
    TBC,
    Asma,
    Migrain,
    Vertigo,
    Ambeien, 
    Amandel,
    Maag,
    Radang Usus,
    Ginjal,
    Prostat
    Diabetes
    Asam urat
    Hipertensi / Darah Tinggi
    Darah Rendah
    Epilepsi
    Gangguan pencernaan lambung
    Kolesterol
    Gondok
    Bronkhitis
    Stamina
    Gangguan seksual / Vitalitas
    Keputihan
    Sakit Pinggang
    Stroke
    Jantung, 3
    Hepatitis,
    Insomnia,
    Rematik
    Pelupa dan menurunnya fungsi ingatan
    Segala jenis Kanker dan Tumor (Kista, Myom, Kanker Payudara, Kanker Rahim, Kanker kelenjar getah bening, Kanker paru paru, Kanker usus)


Selain itu, tanaman umbi ini memiliki khasiat meyembuhkan gangguan kesehatan, seperti sembelit, peluruh air seni, pencahar dan perangsang muntah.

Untuk obat sembelit, ambil sebanyak 50 gram bawang sabrang segar, dicuci bersih kemudian diparut. Hasil parutannya diperas dan disaring. Air saringan tersebut ditambah dengan setengah gelas air panas. Lalu, diminum sehari 2 kali, pagi dan sore hari, masing-masing seperempat gelas. Bisa juga dimakan langsung dengan mengukus atau membakarnya sebentar untuk menghilangkan bau yang kurang sedap. Makan 3 kali sehari, sekali makan 2–3 siung. Jangan lupa kupas kulitnya terlebih dahulu.

 

Bawang Dayak Mengobati Penyakit Kista dan Tumor Payudara


Orang Kalimantan menyebutnya bawang dayak, karena memang hanya tumbuh di Kalimantan. Ada juga yang menyebutnya bawang berlian, bawang mekah, ataupun bawang sabrang. Disebut bawang sabrang, karena untuk menda- patkannya harus menyeberang pulau ke Kalimantan (sabrang). Ternyata, bawang dayak ini berasal dari Tiongkok yang dibawa untuk ditanam di Kalimantan.

Bawang Dayak membutuhkan syarat hidup pada ketinggian antara 600 sampai 2000 meter di atas permukaan laut. Sangat cocok bila berada pada lahan yang kaya akan belerang. Bentuk dan warnanya lebih mirip bawang merah lanang. Tanamannya sendiri memiliki ciri daunnya berbentuk pita sepanjang 15-20 sentimeter, lebar 3-5 sentimeter mirip palem dengan tulang daun sejajar. Bunga berwarna putih dengan kelopak berjumlah lima.
Bawang dayak ini mengandung senyawa alkaloid, saponin, tri terpenoid, steroid, glikosida, tanin, fenolik, dan flavonoid yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat.

Selain itu, bawang dayak juga di klaim bisa mengobati penyakit kista dan tumor payudara. Cara mengonsumsinya pun cukup mudah. Langkah awal, bawang tersebut dibersihkan dengan air. Lalu, bawang tersebut diiris-iris sebelum dimasukkan ke dalam cawan atau gelas. Tuangkan air panas ke dalam cawan tersebut. Kemudian, tunggu hingga airnya berubah warna menjadi merah, baru dapat dikonsumsi. “Bawang dayak ini baik diminum untuk segala kalangan serta dapat menetralisir segala jenis racun di tubuh,”.

Untuk menghindari serangan kanker, jangan konsumsi makanan sembarangan. “Manusia saat ini lebih senang mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat atau unsur kimia, dan menghindari makanan yang bebas racun. Padahal sayuran atau buah yang secara fisik sangat baik, terbebas dari ulat dan hama, biasanya dirawat dan dilindungi oleh bahan-bahan kimia,” papar sinshe yang membuka praktek pengobatan herbal di daerah Bandengan, Jakarta Utara.

Tak dinyana, akibat konsumsi makanan yang mengandung unsur kimia tersebut membuat sistem imun manusia menjadi berkurang. Penyakit mudah menyerang. Salah satunya penyakit kanker. Penyakit satu ini paling bahaya dan banyak merenggut nyawa. Penyebab kanker hanya soal makanan? “Seperti perubahan pola hidup yang tidak benar, kekurangan nutrisi, pola makan yang tidak benar, serta lingkungan hidup yang tidak sehat semua itu dapat memicu terjadinya kanker,”.

Menurut pakar pengobatan tradisional ini, penyakit kanker bisa diobati dengan obat-obatan herbal. Salah satunya menggunakan bahan alami berupa bawang dayak, seperti yang diterangkan di atas.

Bawang Dayak juga dapat dikonsumsi semua umur, karena baik untuk menjaga pola hidup yang sehat.

 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
www.herbaltama.com

2